Tuesday, August 7, 2012

Cara Menentukan Unsur-Unsur Dari Sebuah Cerita


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiu4wQKiKvhce_O13M7vuJhAnWjQfU-6iqDakQBAEmArls_nOXRa4gAv32BaG0ptxX-7De3a9kY5NbMlOCE-xvsjtgzFofJInTf3LC7Q_6KnWHwJnFZm03MAYzGz7VZCwfkXKgdIXIgHOo/s1600/Cara+Menentukan+Unsur-Unsur+Dari+Sebuah+Cerita.jpg
Unsur-Unsur Cerita
Dalam sebuah cerita terdapat beberapa unsur yang mendukung cerita tersebut, unsur-unsur tersebut antara lain :

1. Tema
Tema adalah Gagasan, ide, atau pikiran utama yang mendasari suatu cerita disebut tema. Atau gampangnya, tema adalah sesuatu yang menjadi dasar cerita, sesuatu yang menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema merupakan jiwa dari seluruh bagian cerita. Karena itu, tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita. Tema ada yang dinyatakan secara eksplisit (disebutkan) dan ada pula yang dinyatakan secara implisit (tanpa disebutkan tetapi dipahami).

Amanat adalah ajaran moral atau pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang melalui karyanya. Sebagaimana tema, amanat dapat disampaikan secara implisit yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir, dan dapat pula disampaikan secara eksplisit yaitu dengan penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran, atau larangan yang berhubungan dengan gagasan utama cerita.

Tokoh adalah orang yang mengalami peristiwa-peristiwa dalam berbagai peristiwa cerita. Pada umumnya tokoh berwujud manusia, namun dapat pula berwujud binatang atau benda yang diinsankan. Ada dua macam tokoh dalam sebuah cerita, yaitu :
  1. Tokoh protagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan positif atau menyampaikan nilai-nilai positif.
  2. Tokoh antagonis, yaitu tokoh yang membawakan perwatakan yang bertentangan dengan protagonis atau menyampaikan nilai-nilai negatif.
4)  Watak
Watak adalah sifat, perangai, kelakuan tokoh.

5) Alur (Plot)
Alur adalah urutan atau rangkaian peristiwa dalam cerita. Alur dapat disusun berdasarkan dua hal, yaitu:
  • Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. Dimana cerita bergerak dari suatu titik dan kemudian berkembang sampai klimaks dan akhir atau penyelesaian cerita tersebut
  • Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur. Cerita dimulai dari suatu situasi yang merupakan akibat dari runtutan peristiwa sebelumnya. Penceritaan bergerak mundur mengurai setiap peristiwa yang menjadi penyebab situasi akhir tersebut.
  1. Berdasarkan urutan waktu terjadinya.
  2. Berdasarkan hubungan sebab akibat.
  3. Berdasarkan tema cerita. Alur yang demikian disebut alur tematik. Dalam cerita yang beralur tematik, setiap peristiwa seolah-olah berdiri sendiri. Kalau salah satu episode dihilangkan cerita tersebut masih dapat dipahami.
6). Latar (setting)
Latar adalah segala keterangan, petunjuk, pengacuan yang berkaitan dengan waktu, ruang, suasana, dan situasi terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar dapat dibedakan ke dalam tiga unsur pokok:

a. Latar tempat, mengacu pada lokasi terjadinya peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.

b. Latar waktu, berhubungan dengan masalah ‘kapan’ terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah cerita.

c. Latar sosial, mengacu pada hal-hal yang berhubungan dengan perilaku sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Latar sosial bisa mencakup kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan, pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap, serta status sosial. 

d. Latar Suasana adalah penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa terjadi. Latar suasana dapat berupa suasana menegangkan, lucu, bahagia, sedih, haru ataupun duka. 

Contoh Cerita :

http://tugino230171.files.wordpress.com/2011/05/cerita1.png?w=593
 Dari cerita di atas dapat kita tentukan unsur-unsurnya :
  1. Tempat, tema cerita di atas adalah” Kesombongan burung Nuri”
  2. Amanat : Kita tidak boleh sombong dan tetap bergaul dengan sesama karena kita tidak bisa hidup sendirian.
  3. Tokoh : Deo, burung Elang, dan Kawanan burung
  4. Watak tokoh : Deo bersifat sombong, burung Elang bersifat jahat, dan kawanan burung bersifat baik ( suka menolong )
  5. Alur : Cerita di atas menggunakan alur maju ( paparan-klimak-leraian)
  6. Latar cerita : latar sosial kehidupan burung, latar waktu : siang hari, latar tempat di hutan
  7. Latar suasana : mengharukan

Sumber : tugino230171.wordpress.com

0 comments:

Post a Comment